Posted By: Redaksi
Zona Rafflesia .com – Kabar miris kembali mencuat di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Utara.
Kabar buruk itu menyusul dengan nunggak nya gaji para tenaga harian lepas (THL) dan tenaga Ahli di sekretariat DPRD kabupaten Bengkulu Utara.
Bahkan para Tenaga Ahli makin dibuat bingung karena sekretaris DPRD (sekwan) mereka, keluar dari group WhatsApp tenaga ahli DPRD Bengkulu Utara.
Seperti dibenarkan salah satu staf ahli fraksi DPRD Bengkulu Utara, melalui group WhatsApp, ia menulis pada postinganya jika gaji yang belum dibayar selama 5 bulan itu yakni sejak November 2023.
“lima bulan bukan waktu yang singkat hampir setengah semester, seandainya bapak dan ibu diposisi kami mungkin saja menanyakan hal yang sama,” tulisnya.
Kenyataannya, sampai bulan April ini belum juga ada tanda-tanda gaji kami turun,” jelasnya.
Kabar ini sebelumnya juga disampaikan oleh tenaga ahli DPRD melalui komentar dalam postingan group WhatsApp, (29/3)
“Tidak bermaksud memancing emosi atau hal buruk lainnya…. cuman saya sekedar mengingatkan:
1. Asas kemanusiaan itu, tidak boleh diskriminatif dlm berbagai hal… terlebih menyangkut masalah gaji/insentif… terlebih THL dan sejenisnya, itu kenapa mau jadi honorer karena butuh kehidupan… makanya klu lah boleh sebenarnya mereka perlu gajian tiap hari atau tiap minggu….tapi karena administratif sifatnya, okelah bulanan…. walau bulanan kita juga kadang2 diskriminatif, 2 bulan, 3 bulan…. coba dikembalikan ke bupati, ketua DPRD, sekwan, dll… mau nggk kalau gajiannya 2 bulan sekali atau 3 bulan sekali?? Tentu jawabannya saya yakin nggk mau…!!! Justeru itu menyangkut pengelolaan keuangan daerah ini… yg notabene uang rakyat, harus bijak semua…. pemimpin itu harus berempati dgn yg dipimpinnya… lebih – lebih ini uang rakyat, ada aturannya, dan jelas sudah dianggarkan….
Kita ini satu Rumah (DPRD, SEKRETARIAT, TENAGA AHLI) hanya status dan porsi kewenangan berbeda… dan itu resmi murni diatur dalam konstitusi, maka kewajiban dan haknya akan melekat, maka semua harus jelas, transparan dan tidak boleh diskriminatif, itu sangat tidak baik, dan mustinya berbenah,” tutupnya.