Potret pelayanan Buruk RSUD Benteng Terhadap Pasien Kembali di Kritik

Posted By : Redaksi
Zona Rafflesia.com, Bengkulu Tengah – Kekesalan ini di sampaikan oleh suami pasien sutan Muklis
yang berasal dari desa Rindu Hati Kabupaten Bengkulu Tengah.

Kronologis terjadinya Kamis 5 Januari 2023 Siska yang hamil 32 Minggu, sudah 3 hari terserang flu disertai batuk hingga mengalami sesak napas. Suaminya membawa istrinya Siska ke RSUD Bengkulu Tengah untuk pemeriksaan.

Kemudian, Sabtu 7 Januari 2023
siska yang masih dalam perawatan penyakit dalam terus merintih kesakitan hingga didapat tanda tanda kontraksi dan akan melahirkan, hingga dilakukan persalinan di ruang perawatan tempat siska dirawat, pukul 05.00 Wib.
hingga akhirnya pukul 06.00 Wib dokter menyatakan bayi mungil tersebut meninggal dunia.

Muklis dan istrinya sangat terpukul atas meninggalnya bayi mereka, Ia tak terima dengan perlakuan pihak rumah sakit terhadap istri dan  putra mungil mereka.

“Sebagai orang tua pasti merasa kehilangan atas meninggalnya sang buah hati, memang maut urusan yg kuasa, tapi yg tidak dapat diterima adalah proses pelayanan dan tindakan para medis di RSUD benteng yg jauh dari SOP dan nilai kemanusiaan, karena anak ini dilahirkan di ruang inap bukan ruang bersalin, sehingga jauh dari proses dan fasilitas bagaimana layaknya ibu yg ingin melahirkan,” sampai muklis di akun Facebooknya (8/01).

Ia menyayangkan sikap manajemen rumah sakit yang tak membawa istrinya bersalin di ruang persalinan yang tidak jauh dari ruang istrinya dirawat.

Tak hanya itu Muklis meminta kepada Ombudsman RI perwakilan provinsi Bengkulu, pemerintah daerah Bengkulu Tengah dan DPRD agar dapat mengevaluasi kinerja dan pelayanan di rumah sakit Bengkulu tengah,

“Kepada Pemerintah Daerah, DPRD Benteng komisi yang membidangi, agar mengevaluasi dan menindak tegas rumah sakit yang masih memberikan pelayanan buruk kepada pasien,” harapnya

Sementara itu, Direktur Utama RSUD Bengkulu Tengah, Heri Kurniawan, saat dikonfirmasi oleh media ini menjelaskan Pihak rumah sakit membantah jika pihaknyalah yang telah menyebabkan meninggal akibat tak melakukan pelayanan sesuai prosedur.
Tim medis telah menjalani tindakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Bayi tersebut meninggal dunia dalam kandungan, dan bukan pasca melahirkan.

“Janin sudah meninggal dunia dalam kandungan, sehingga dilakukan fokus penanganan penyelamatan sang ibu. Pihak rumah sakit turut berbela sungkawa atas meninggalnya anak pasien,” pungkasnya.

RSUD Bengkulu Tengah telah memastikan bahwa penanganan yang dilakukan pihak rumah sakit sudah maksimal dan tidak ada kelalaian yang dilakukan tim medis.

“Terkait melahirkan di ruang inap, dalam keadaan urgensi proses persalinan dapat dilakukan di manapun, asalkan dengan penanganan seorang bidan dan dokter,” jelasnya.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.