Posted By: Redaksi
Zona Rafflesia.com – Keterbukaan informasi yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara masih minim dan kurang bersahabat dengan awak media.
Dimana banyak sekali informasi yang seharusnya publik tahu namun terkesan ditutup-tutupi. Satu diantara informasi yang diduga berusaha dikaburkan adalah tindak lanjut perbuatan oknum ASN arogan dengan menggunakan senjata tajam digedung DPRD Bengkulu Utara (14/3) tentu ini menjadi pertanyaan publik.
Untuk mendapatkan informasi atas peristiwa tersebut media ini berupaya menghubungi kembali Sekda dan Kepala Inspektorat Kabupaten Bengkulu Utara namun beberapa kali dihubungi hingga pesan WhatsApp tidak dibalas dan terkesan menghindar.
Terakhir media ini terus mencoba berkomunikasi dengan sekwan Evi Fitriani yang bersangkutan dan tetap saja tidak respon.
Menanggapi hal tersebut, politisi partai Demokrat dan juga mantan Anggota DPRD Bengkulu Utara periode 2014- 2019 Dedy Syafroni S.IP mengatakan, insan pers berhak mendapatkan informasi terkait yang sudah selayaknya publik tahu, karena kerja wartawan dilindungi oleh undang-undang dan didukung oleh regulasi lain.
“Jika sepanjang informasi itu bukan yang dikecualikan maka insan pers berhak untuk mendapatkan informasi yang bisa diketahui oleh publik dan sangat disayangkan jika memang praktik tersebut masih ada di Kabupaten Bengkulu Utara,” ungkapnya, Senin (18/3)
“Apalagi diera saat ini sudah menjadi kewajiban bagi pejabat publik untuk terbuka cuma memang harus diatur mekanisme nya apakah lewat satu pintu atau secara prosedural dan kembali pada kebijakan Pemda masing-masing, dan jika memang informasi yang diketahui oleh publik bukan informasi yang dikecualikan,” sambungnya
Seharusnya pejabat di OPD tidak alergi terhadap insan pers dan semestinya diberi wawasan agak lebih terbuka pada informasi yang diminta.
“Pada prinsipnya jika informasi itu patut diketahui oleh publik maka harus dibuka, jika tidak tentunya timbul persepsi lain, informasi tersebut bukan rahasia, tinggal disampaikan saja,” tukasnya. (ZR)
“Bersambung”
